Masalah duit itu [selalu] SENSITIP!!
Harus diakui, kalau sesuatu yang sudah berhubungan dengan uang ternyata Sensitif.
Nggak heran jika banyak artis kawin-cerai gara-gara duit, harta goni-gini. Bahkan dalam pertemanan, ternyata hal semacam itu bisa terjadi. Walaupun yang dipermasalahkan bukan lagi tentang harta yang begono-yang begini kayak kisah cerainya banyak publik figur.
Terus terang hal ini baru saya alami. Seorang teman, yang biasanya sehari-hari bercanda atau hanya sekedar menyapa saat berpapasan, ternyata beberapa waktu belakangan ini seperti nggak pernah melihat saya, padahal kita sering bertemu. Bahkan ketika saya menyapa, dia malah bicara dengan orang lain. Saat dia menyapa orang-orang disekitar saya, mata saya dilewat seolah-olah nggak ada dalam daftar absen temannya.
Yup,, ini serius, terjadi dalam hari-hari saya belakangan ini. Saya mungkin baru sadar beberapa teman kerja saya (tidak semua) bertindak begitu karena mereka ada masalah dengan saya, apalagi kalo bukan masalah duit. Saya tersentak ketika suatu pagi seorang teman mengabari,, "Cup,, si A, B, C tuh pada ngambek karena honornya belum dibayarin!", waduh! pantesan waktu pagi ketemu di kantin tu orang saya sapa kok diem aja. Datar, tanpa senyum. Lain waktu ketika saya minta file data kepada seorang teman dia menolak dengan alasan lagi sibuk, anehnya ketika yang minta filenya bukan saya malah diberi dengan cepat. Waw,, ternyata begitulah nilai pertemanan di lingkungan kerja saya. Tak ada uang, tak ada teman.
Saya memang seorang pemula yang diberi amanah memegang tanggung jawab di bidang keuangan ini, tapi saya selalu berusaha kerja dengan baik, I do my best! Sebelumnya kerjaan saya hanya seputar kerapihan administrasi dan pencatatan. Baru sekitar 3 bulan ini saya diberi kepercayaan seputar duit-duit-duit dan laporan rutin. Bukan pekerjaan yang mudah karena ternyata saya dituntut konsentrasi penuh pada banyak laporan rutin yg harus dibuat setiap periodenya sekaligus HARUS memenuhi hak teman-teman saya tepat pada waktunya. Sebagai pemula yang hanya lahir dalam pelatihan instant kurang dari 2 minggu, saya bagaikan seorang dalam ruangan gelap yang disuruh mengenali nama sekaligus fungsi benda-benda dalam ruangan yang belum pernah saya tau sebelumnya. Tak jarang saya mengalami kendala dalam menyelesaikan tugas saya, saya pun beberapa kali mohon maklum kepada atasan karena saya butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan tanggung jawab baru ini.
Ironisnya beberapa keterlambatan yang terjadi dengan hak teman-teman saya menyangkut masalah duit justru sebenarnya bukan kesalahan saya. Saya sendiri sudah menyelesaikan tugas saya sesuai waktunya. Namun yang namanya birokrasi di Indonesia ternyata bisa dibilang masih RIBET. Diantaranya keterlambatan pengiriman honor beberapa teman saya, terjadi justru karena adanya perubahan dan aturan baru. Karena kesalahan, jadi harus menunggu waktu pemrosesan birokrasi yang tidak sebentar. Setelah di cek ternyata kesalahan ada pada pengisian data yang tidak tepat oleh teman-temanku sendiri. Jadi sebenarnya saya sudah berusaha melakukan tugas saya sesuai ketentuan, mereka sendiri yang salah menyampaikan data sehingga haknya belum sampai pada waktunya. Kasus lain, seorang yang menagih haknya ternyata belum menyampaikan dokumen yang dibutuhkan. Syarat yang harus dikirim ternyata ketumpuk dokumen lain sehingga tidak sampai ke saya. Fuiiih.... Tapi banyak orang ternyata nggak mau tahu,, (maunya tempe,, ups!) yang mereka tau urusan duit-duitan adalah urusan saya. Kalo telat berati saya yang salah. Duh!!
Kalo sudah begini rasanya sedih harus jadi KORBAN DUIT. Bukan korban fisik,, tapi malah jadi makan ati sendiri (padahal kalo pesen bubur ga pernah pake ati-ampela*gubrak*). Kadang perasaan ingin menyerah,, ingin kabur,, ingin pergi dari semua yg bikin sesak pikiran ini. Belakangan saya seneng kalau dapet tugas diluar kantor,, rasanya bebas dari tekanan teman-teman sendiri yang seolah banyak menuntut. Tapi perlahan saya sadar,, ini semua amanah,, ini tanggung jawab saya,, saya nggak pantas berlari menjauh. Ini adalah bagian dari episode hidup saya yang harus dihadapi. Saya sadar ini salah satu resiko kerjaan saya. Mungkin kedepannya hal-hal macam ini bisa saja terjadi lagi. Semoga saya bisa terus belajar melapangkan hati ini,, belajar untuk terus bekerja ikhlas,, bekerja cerdas,, semoga apa yang saya usahakan ini menghasilkan rejeki yang halal dan mudah-mudahan barokah.
Doakan saya kawan... =)
*dan Alhamdulillah,, urusan keterlambatan duit baru aja beres,, mudah-mudahan ga dapet jutek dan cemberut lagi dari mereka. Semoga ga ada lagi 'makan ati'!
=fb=komen=
::Pencarian Cepat::
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
seribu kurang sedepa Kuhabiskan 9 tahun masa kecilku disini, sejak Sekolah Dasar Hingga lulus SMP. Sampai tiba waktuku yang mengharus...
-
Kubuka google.com,, kutuliskan apa yang sangat kubutuhkan pagi itu,, "Mohon Tuhan untuk kali ini saja beri aku kekuatan" kata-kata...
-
Download Jadwal Piala Dunia Afrika Selatan 2010 - Fifa World Cup South Africa 2010 Schedule Baru dapet kiriman elektronik nih dari seorang t...
-
Gonjang-ganjing kursi kepelatihan tim Persib Bandung berakhir sudah. Siang tadi, 27 Juli 10, manajer sekaligus ketua umum PT. PBB (Pesib Ban...
mantap tuh syekh puji... duitnya banyak bannget... di ambil satu lembar ketahuan ga ya??? wakakak... nice post sob...
BalasHapusweh, uange bnyk bnget...
BalasHapusdpet drmn tuh,,,,ngepet yach...hahaha