=FB=LAMA===== ==HAPUS= ===

::Pencarian Cepat::

Selasa, 30 Oktober 2018

Renungan Tentang Atribut Kebanggaan


Saya terlahir sebagai 'Urang Bandung'.. walaupun 9 tahun masa sekolah dasar dan menengah saya dihabiskan di lingkungan betawi.. rupanya tak menghapus darah sunda yg mengalir di tubuh ini.

Masa putih-abu menjadi momen comeback saya ke kota kembang. Sebagaimana kebanyakan anak laki-laki lain di jawa barat khususnya kota Bandung, hidup kami tak jauh dari obrolan dan kesenangan akan Persib dan Sepakbola. Bahkan saya bisa jamin,, jika di daerah lain org yg tdk saling mengenal bisa tiba-tiba akrab karena rokok dan kopi.. tapi di Bandung dan Jabar, tema Persib adalah hal mudah untuk memulai obrolan akrab, dengan orang baru sekalipun. Bisa di warteg, warung kopi, instansi pemerintah, ruang tunggu dokter, maupun di ruang publik lainnya.

Tidak bisa dipungkiri masa-masa itulah yang semakin mengentalkan saya dgn jatidiri urang Sunda, salahsatunya lewat rasa ingin menunjukkan kecintaan terhadap tim kebanggan rakyat Jawa Barat, Persib Bandung!

Yup, kebanggaan jd bagian dari rakyat jawa barat yang cinta mati dgn klub Persib  Bandung membawa saya tak cuma cinta pakai rasa.. tapi juga ingin ditunjukkan dengan bukti. Dukungan saya untuk tim kebanggaan harus dibuktikan di lapangan.. teriakan saya walau tak terdengar pemain di lapangan tapi bergabung dengan ribuan gemuruh penonton lainnya di stadion harus menjadi suara penyemangat tim yg sedang bertanding. Tak cuma dengan tangan hampa.. karenanya saya harus hadir mendukung dengan atribut lengkap: Kaos, topi, syal, jaket, bendera, dan pernak-pernik atribut lainnya yang serba biru dan serba Persib. Hal ini jd pelengkap wajib yang menambah kebanggan kami. Ya, kami. Bukan cuma saya, tapi banyak bobotoh yg ingin unjuk diri mendukung eksistensi tim. Tak hanya dalam rangka #persibday, kebanggan ini juga sering terbawa dlm keseharian walau bukan jadwal persib, dari sekedar olahraga santai dgn jersey, sehari-hari dirumah dgn kaos biru, berangkat kantor pun bahkan seringkali dengan jaket bernuansa persib. Tak lupa, motor yg dikendarai jg hrs ada stiker persibnya! haha...

Salah kah apa yang saya lakukan? Bagiku sah-sah saja. Selama dilakukan dengan wajar dan tidak berlebihan, tidak mengganggu orang lain. Namanya juga hobi.. menyukai sesuatu yg dianggap menyenangkan lalu menunjukkan ekstistensi dgn segala bentuk pernak-perniknya. Justru tidak sah jika mengaku bobotoh Persib tanpa satu pun atribut dimiliki... bahkan jika dibilang cintaku hanya dihati.. bullshit! Bagiku cinta itu hrs dibuktikan.. salahsatunya dengan atribut kebanggaan. Coba lihat penggila hobi lainnya, hobi mancing pasti punya alat pancing dan segala perniknya, hobi mobil kuno mana mungkin tak punya koleksi mobil kuno atau minimal miniaturnya. hehe

Tak hanya berlaku untuk hobi, pun demikian dengan kecintaan seseorang terhadap agamanya. Bagiku cinta tak sekedar kata-kata.. dalam ktp, atau cuma omongan. Indonesia menjamin kebebasan beragama bagi setiap pemeluknya. Dan setiap tindakan anti agama, atheisme, tidak berketuhanan, termasuk penghinaan agama, sudah sepantasnya ditindak tegas oleh penegak hukum, sebagaimana pernah terjadi pada kasus Ahok. Adalah pantas sekali jika seseorang yang mencintai agamanya, ingin menunjukkan kebanggannya dengan berbagai atribut agamanya lalu terang2an memajang.. atau memperlihatkan keyakinannya tersebut kepada orang lain. Toh agamanya diakui di negeri ini, pasti harus dilindungi sesuai amanat Undang Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Seperti pemain bola, atau artis, atau publik figure, sering saya lihat misalkan menggunakan kalung salib. Atau bahkan tetangga saya yang beragama kristen, terlihat pajangan salib di ruang tamunya. Tentu sebuah kebanggaan bagi mereka yg meyakini itu. Dan saya, walau berbeda keyakinan harus menaruh hormat. Demikian juga agama lainnya. Saya pernah berteman orang Hindu yg punya semacam pura didepan rumahnya. Tentu ia ingin tetangga2nya tahu dan menghormati agamanya, dan itu wajib kita hormati karena Undang-Undang negeri ini menjamin keyakinan umatnya. Pun juga teman SMP saya yang beragama Budha, saya pahami ketika mendapatinya memiliki patung dewa-dewa kebanggannya.

Namun anehnya.. ketika saya pernah berniat ingin memajang stiker berlafadzkan kalimat syahadat di mobil. Pernah juga ingin membeli pernak-pernik semacam topi, kaos, ikat kepala, pin, dsb. yang berlafadzkan kalimat tauhid. Sekedar ingin menunjukkan bahwa saya bangga menjadi seorang Muslim. Malahan saya takut dan mengurungkan niat itu.. entah karena malu.. knp juga harus malu? atau takut disangka yg bukan-bukan, heu Mengerikan! Sepertinya di negeri yg mayoritas penduduknya beragama islam ini justru orang islam sendiri seperti malu menunjukkan jatidirinya, dengan atribut kebanggaan misalnya, malah memunculkan banyak kekhawatiran. Entah itu disangka teroris, atau bahkan takut kalimat tauhid kebanggaan malah dibakar oleh orang yg sebetulnya bukan penegak hukum.

Padahal apa bedanya saya ketika membela persib dgn saya ketika membela Islam, agama yg diakui di negeri ini? apa yg salah dengan menunjukkan atribut agama Islam, bukankah sama saja dengan orang lain yg ingin menonjolkan atribut hobinya masing-masing. Padahal kalimat tauhid adalah penegasan tentang ke-Maha Esaan Allah, Tuhan yg saya yakini. Juga kesaksian akan kerasulan seorang Muhammad SAW, dimana UUD '45 menjamin keyakinan ini diakui dan dilindungi negara.

Ah, aneh betul memang. Padahal kan, cinta jangan dibiarkan cuma di hati. Tapi memang harus dibuktikan,, ditunjukkan!
betul?


========================================= ~written by *cupZ* from bdg with love...~ =fb=komen=

Selasa, 23 Oktober 2018

Barakallah Fi Umrik

23 Oktober 2018

ilustrasi,, heheu
Fa Nifa! Begitu aku biasa me-nyapamu,, tapi itu dulu,, sekitar 7 tahun yang lalu. Mungkin waktu itu dirimu juga belum tau kalau aku suka kamu. heheu Biarlah kunikmati sendiri rasa itu, dulu.

Dan sekarang kita sudah bersama, ga cuma berdua, tapi berempat, ditemani dua krucil rupawan yang insya-Allah soleh dan gagah berani.

Hari ini bertambah usiamu,, inilah hari pertama usia barumu bersama si bayi gemay, Baby D! Karena tahun lalu kita masih bertiga saja bersama kakak R,, hehe. Kini semakin matang dirimu. Makin cantik,, ga cuma rupa tapi juga hatimu. Makin penyabar, pengertian, dan yang paling bikin ku senang sekarang tambah pinter masak. Coba ini coba itu,, kue ini kue itu,, dan aku bagian mencicipi, masya Allah nikmatnya masakan istriku! Bikin bangga,, punya istri pinter masak :) :) :)

Padahal aku tau dirimu harus tambah repot mengurus kk yg mulai sekolah,, baby D yang masih minum ASI,, apalagi kalau mereka sedang rewel. Waaaah repotnya. Sedangkan aku? mungkin kalem saja kerja didepan komputer, ga paham gmn repotnya ibu yang mengurus anak. Maafin aku ya istriku,, dalam segala keterbatasan ini, akulah yang selalu ingin melihat senyummu, senyum bahagia karena hadirnya diriku disampingmu.

Doaku untukmu,, semoga bahagia selalu ada di dekat kita semua. Sebagaimana tukang parfum yg memercikan wangi bagi siapa saja yang berada di dekatnya, demikian juga harapku, semoga kita.. kamu, aku, dan keluarga kita senantiasa dekat dengan orang-orang soleh, yang lurus jalannya, yang kesolehannya menular untuk sekitar,, mengantarkan kita menggapai Ridho illahi.

Teruntuk seseorang disana: Barakallah fi umrik 'fa nifa'!





=========================================
~written by *cupZ* from bdg with love...~ =fb=komen=

Kamis, 11 Oktober 2018

SEJATINYA, SEPAKBOLA ADALAH HIBURAN!

Ini merupakan tulisan yang saya buat sehari setelah kemenangan bersejarah Persib atas Persija 23 September 2018 lalu. Pengennya terbit di media bobotoh ternama, tapi ga lulus sensor kali yah :D. Intinya, Semoga kalian setuju dgn pesan yg saya maksud. Check this out!


:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
SEPAKBOLA HARUSNYA ADALAH HIBURAN!

Puas! puas sekali Minggu ini, 23 September 2018. loncat-loncat jingkrak-jingkrak (tapi gapake guling-guling) saya gembira luar biasa menyambut kemenangan Persib Bandung 3-2 atas Persija Jakarta. Gol ketiga Persib dari kepala Bojan Malisic benar-benar menjadi puncak kenikmatan tiada tara... Betul-betul klimaks yang menyenangkan menutup pertandingan pada menit 90 +3 dengan kemenangan yang nyaris gagal diraih.

Bagaimana tidak, kemenangan persib adalah hal mahal yang dirindukan sejak 5 tahun lalu. Dua puluh menit pertama kedua tim malah seperti bermain silat di lapangan sepakbola sehingga tidak berasa bermain sepakbola pro. Maklum mungkin karena ini laga klasik yang tidak hanya menegangkan buat bobotoh anu lalajo, tapi juga buat para pemain di lapangan. Sehingga tensi tinggi itu terkonversi menjadi energi berlebih yang terbalut emosi. Skor 2-2 hingga menit ke-90 tentu hampir mengecewakan kami bobotoh yg rindu menambah jumlah keperkasaan persib atas persija.

Tidak butuh waktu lama, jempol sayapun refleks meng-update status: "enak tidur, nikmat makan, semangat kerja, semua karena persib!"

Still here, Gomez!
Ya, begitulah sejatinya manfaat sepakbola untuk rakyat kecil seperti kami. ialah hiburan bagi kami! ialah pelipur duka lara dikala melanda. Karena persib, seringkali sakit kepala saya sembuh seketika. Karena persib, sejenak saya lupakan hutang piutang. Karena persib, kadang (kadang loh) saya lupa anak istri. Itu semua terjadi kalau persib menang. Tapi taukah aranjeun apa yg terjadi jika sebaliknya yg terjadi? tiba-tiba saja kepala jadi senut-senut, gak nyenyak tidur, males buka sosmed, males baca berita persib, males diajak ngomong apapun, asa hayang sare tapi teu bisa. ceuk pamajikan saya mah nu kieu teh siga kalakuan awewe keur PMS (Pre Menstruasy Syndrome). wkwkwk sy baru nyadar.. ternyata bobotoh pria jg bisa merasakan PMS. hanya karena persib eleh :'). so sad!

Yup mungkin itulah akibat dari fanatisme. tapi saya kira fanatis itu perlu, dan jangan pula ditiadakan samasekali. Jangan dibenci mentah-mentah. Entah itu fanatik terhadap klub sepakbola, terhadap agama, terhadap bangsa. Fanatis adalah bukti kecintaan seseorang atas apa yang dimilikinya. Yang tidak boleh adalah fanatik sempit, istilah ini sy temui di buku PMP (Pendidikan Moral Pancasila) kala di bangku SMA dulu. Fanatik sempit itu terjadi karena kecintaan diluar batas orang waras, yang karena  cintanya akan sesuatu malah jd benci sekali kepada sesuatu yg berlawanan, dengan kecintaannya dia akan sangat membenci lawan sehingga menganggap halal apa yang haram, ia lupa norma, ia lupa hukum, lupa diri siga jelema belegug weh kalakuanana. misal, karena cintanya pada sang istri lalu seorang suami mengajak gelut tukang sayur langganan, hanya karena tiap hari ketemu istrinya. cik atuh mikir, nu kitu2 wae meni kudu jd ribut. tah... fanatik sempit inilah yang seharusnya dilarang berdiri sejengkal pun di negeri ini. cinta sih cinta, tp sing wajar wae lur.

Punten, seperti pada slogan "Persib Atao Mati". Mangga saja buat mereka yg suka dgn slogan itu. Tapi saya pribadi nggak pernah bercita-cita mati hanya karena persib. Misal, gara2 cinta saya pada persib, lalu saya sekonyong2 datang ke markas persija utk nonton bigmatch persija-persib. padahal aparat keamanan dgn berbagai pertimbangan sudah melarang pendukung persib utk nonton langsung ke lapangan. Mati konyol itu namanya. Masih lebih terhormat org yg mati membela bangsanya, pejuang kemerdekaan, atau mereka di palestina yg syahid membela agama dan tanah airnya. secinta-cintanya saya pada persib, rasanya normal kalau saya msh lebih cinta pada keluarga, agama dan bangsa. heheu

Kembali ke euphoria malam tadi, sekejap nafas saya tiba2 berhenti ketika membaca broadcast grup WA. Bahwasanya diberitakan ada korban jiwa, pemuda asal Cengkareng, Jakarta Barat yg dilaporkan dikeroyok massa di parkiran GBLA.

Kontan berita ini mengusik sukacita saya merayakan kemenangan persib. Kabar ini mengganjal hati yg sedang gembira. bukankah sepakbola harusnya hanya sekedar hiburan??? bukankah sejatinya sepakbola memberi bahagia? kadang kalah kadang menang, kadang senang kadang sedih, tapi itu semua memang bagian dari dinamika. seperti menonton film, harus ada naik turun alurnya supaya klimaksnya dapat. bahagia tidak seharusnya membawa korban jiwa. kebahagiaan yang kita dapat sama sekali tidak boleh menyakiti orang lain. Maka akhirnya kemenangan semalam ternodai oleh kelakuan brutal sejumlah (kalau masih boleh dibilang) manusia kalap penganut fanatisme sempit!

RIP untuk saudaraku Haringga Sirla. Dukacita mendalam atas nyawa yang hilang hanya karena rivalitas. Semoga engkau tenang disana. Saya kira biarlah hanya Rangga Cipta Nugraha yang pertama dan terakhir menjadi pelajaran bagi kita, untuk menjaga rivalitas hanya dlm olahraga di lapangan, bukan untuk dibawa2 ke medan tempur. Tapi hingga Ricko Andrean wafat, bobotoh korban salah sasaran 2017 lalu, rupanya kita tidak juga sama-sama belajar. mengapa harus bertambah lagi? sudahlah hentikan...

Biar hiburan ini dinikmati semua. Beda kesukaan tak seharusnya bertumbal nyawa. kesukaan cuma duniawi, ada lebih banyak urusan kehidupan yg harus kita semua selesaikan didepan sana, bahkan sebetulnya jauh dari semua keduniaan, urusan akhirat itu lebih penting lur, bagaimana setiap tingkah laku kita kelak harus bisa dipertanggungjwabkan didepan sang pencipta.

Mari usir lenyap berantas habis kesombongan dan fanatik sempit dari tanah sunda, dari bumi Indonesia tercinta!!!


=========================================
~written by *cupZ* from bdg with love...~
=fb=komen=

Rabu, 10 Oktober 2018

Kekalahan menyesakkan: Persib vs Madura United


 Stadion Batakan, 9 Oktober 2018

Persib Bandung kembali melanjutkan pertarungan di Liga 1 Gojek 2018, kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Ini adalah partai pertama Persib setelah sebelumnya liga sempat dihentikan dan Persib mendapat banyak hukuman dari sang pengambil keputusan.

Perjuangan mempertahankan pucuk klasemen menjadi perjuangan yang sangat berat bagi tim asuhan Mario Gomez ini. Bagaimana tidak, 10 pemain dari keseluruhan skuadnya tidak bisa membela tim dengan berbagai alasan, mulai dari panggilan tugas negara di Tim Nasional, akumulasi kartu, sampai hukuman larangan bertanding disebabkan tragedi yang terjadi pada pertandingan sebelumnya.

Hukuman yang aneh sebetulnya. Pelaku kriminal sudah dicyduk polisi, suporter sudah dihukum keras sekali hingga setengah musim depan, panitia pelaksana pun dikenai sanksi keras, klub harus terusir mencari kandang diluar pulau, bahkan official dan pemain di lapangan yang tak ada sangkut-paut dengan kejadian tragedi berdarah diluar lapangan tak luput dari hukuman yang mengerikan. Bukankah semua pemain yang bermain kasar sudah dihukum dengan kartu oleh wasit di lapangan, baik kuning maupun merah, setiap kartu yg keluar pun sesuai regulasi liga sudah ada nilai dendanya masing-masing. Lantas kenapa masih ada hukuman larangan bertanding, sampai 5 kali pula! Ini niat menghukum dengan efek jera atau memang mau mengganjal prestasi Persib yang sedang dipuncak klasemen? Sebegitu brutalkah mereka di lapangan sehingga hukuman kartu dirasa blm cukup?

Oke kalau memang ini dirasa harus dilakukan untuk keadilan. Lalu apakabarnya kebrutalan-kebrutalan masa lalu yang juga menelan korban? apa sudah menjawab keadilan bagi para korban? adakah pihak-pihak terlibat diberi hukuman sekeras ini? jika memang harus begini, semoga hukuman ini bukan hanya untuk persib, tapi harus adil untuk semua kelakuan salah yang juga dilakukan pihak lain.

Kembali ke pertandingan Persib vs Madura United malam ini, dengan segala keterbatasan amunisi dan stadion yang sunyi senyap tanpa kehadiran suporter akhirnya Persib harus menyerah kalah pada pertandingan kandang usiran ini, 1-2 menjadi hasil akhir yang menyedihkan. Buat saya pribadi khususnya, ga tau bagaimana perasaan bobotoh yang lain. Yang jelas tiba-tiba saja sesak didada, saya kehilangan mood, ga enak makan, gabisa tidur, ga mau diajak bicara dan semua kekesalan menggumpal dihati.

so sad!

Perasaan sendu ini pernah saya gambarkan dlm sebuah tulisan yang gagal tayang di situs komunitas bobotoh ternama, mungkin ga lolos sensor :D :D. heheheu... daripada dibuang sayang biar saya copas saja disini deh.

Ini merupakan tulisan yang saya buat sehari setelah kemenangan bersejarah Persib atas Persija 23 September 2018 lalu. Semoga kalian setuju dgn pesan yg saya maksud. Check this out!


=========================================
SEPAKBOLA HARUSNYA ADALAH HIBURAN!


Puas! puas sekali Minggu ini, 23 September 2018. loncat-loncat jingkrak-jingkrak (tapi gapake guling-guling) saya gembira luar biasa menyambut kemenangan Persib Bandung 3-2 atas Persija Jakarta. Gol ketiga Persib dari kepala Bojan Malisic benar2 menjadi puncak kenikmatan tiada tara... Betul2 klimaks yang menyenangkan menutup pertandingan pada menit 90 +3 dengan kemenangan yang nyaris gagal diraih.

contniue reading....




:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
~written by *cupZ* from bdg with love...~ =fb=komen=

Selasa, 02 Oktober 2018

Daftar Sanksi PSSI atas Kasus Haringga Sirla

Buntut Pengeroyokan Suporter pada 23 September 2018 lalu di pertandingan Liga 1 Antara Persib vs Persija akhirnya menunjukkan titik terang!

Senang tapi sedih.

Senang lantaran penghentian liga satu yang kemarin tanpa batas waktu akhirnya segera diberi kejelasan: Lima Oktober liga 1 kembali bergulir.

Sedih karena Persib kena sanksi banyak, mulai dari klub, pemain, ofisial, panpel, bobotoh semua kena. Pengennya sih terima,, tapi apa ga bisa ditawar gitu ya, tega bener sanksinya. Semoga saja bisa memenuhi prinsip keadilan. Tapi dgn kepastian ini setidaknya ada kejelasan liga berlanjut. Persib masih harus terus berjuang mempertahankan posisi puncak klasemen. Semoga semua mau belajar, dan mampu memperbaiki diri...

persib maung bandung


Berikut daftar 14 sanksi yang saya kutip dari Liputan 6:
1. Persib Bandung- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: melakukan intimidasi kepada ofisial Persija pada saat MCM, melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas- Hukuman: Sanksi pertandingan home diluar Pulau Jawa (Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2018 dan pertandingan home tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi tahun 2019.
2. Suporter Persib Bandung- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: melakukan intimidasi terhadap tim Persija pada saat MCM dan melakukan sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas- Hukuman: Sanksi penonton dan atau suporter berupa larangan untuk menyaksikan pertandingan Persib Bandung pada saat home maupun away serta pertandingan Liga 1 lainnya sejak putusan ini ditetapkan sampai pada setengah musim kompetisi 2019.
3. Panitia pelaksana pertandingan Persib Bandung- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: suporter Persib melakukan intimidasi terhadap tim Persija pada saat MCM dan melakukan. Sweeping, pengeroyokan dan pemukulan terhadap suporter Persija hingga tewas. Panpel gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap suporter yang datang menonton.- Hukuman: Sanksi trhadap 1. ketua panitia pelaksana pertandingan & security officer berupa larangan ikut serta dalam kepanitiaan pertandingan Persib Bandung selama 2 (dua) tahun.2. Panpel Persib Bandung didenda sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah)3. Panpel Persib Bandung wajib memerangi dan melarang rasisme dan tulisan provokasi serta slogan yang menghina pada spanduk, poster, baju dan atribut lainnya dengan cara apapun

4. Seluruh tersangka pengeroyokan Haringga Sirla- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: melakukan provokasi hingga pengeroyokan disertai pemukulan terhadap supporter Persija Jakarta hingga tewas- Hukuman: Sanksi semua tersangka pengeroyokan Haringga Sirila dihukum larangan menonton sepakbola di wilayan Republik Indonesia seumur hidup.
5. Pemain Persib Bandung, Jonatan Jesus Bauman- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: Menyikut pemain lawan- Hukuman: Sanksi larangan bermain sebanyak 2 (dua) pertandingan
6. Pemain Persib Bandung, Ezechiel Ndouasel- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: Menyikut dan dengan sengaja mendorong kepala pemain lawan- Hukuman: Sanksi larangan bermain sebanyak 5 (lima) pertandingan

7. Pemain Persib Bandung, Ardi Idrus- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: Terlibat keributan dengan pemain lawan- Hukuman: Teguran keras
8. Pemain Persib Bandung, Bojan Malisic- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: Menendang pemain lawan- Hukuman: Sanksi larangan bermain sebanyak 4 (empat) pertandingan
9. Ofisial Persib Bandung, Fernando Soler- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: Mengintimidasi wasit dengan kata-kata ‘Kalau Persib tidak menang, maka kalian tidak bisa keluar dari stadion’- Hukuman: Sanksi larangan memasuki stadion hingga musim kompetisi 2018 berakhir.

10. Pemain Persija Jakarta, Riko Simanjuntak- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: Terlibat keributan dengan pemain lawan- Hukuman: Teguran keras
11. Pemain Persija Jakarta, Sandi Darma Sute- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: Dengan sengaja menjatuhkan pemain lawan- Hukuman: Sanksi larangan bermain sebanyak 3 (tiga) pertandingan
12. Pemain Persija Jakarta, Ismed Sofyan- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: Menendang kaki pemain lawan- Hukuman: Sanksi larangan bermain sebanyak 3 (tiga) pertandingan
14. Pemain Persija Jakarta, Renan Da Silva- Nama kompetisi: Liga 1 2018- Pertandingan: Persib Bandung vs Persija Jakarta- Tanggal kejadian: 23 September 2018- Jenis pelanggaran: Menyikut pemain lawan- Hukuman: Sanksi larangan bermain sebanyak 2 (dua) pertandingan

Kok nomer 13 ga ada ya? haha dari sononya begitu :D

=========================================
~written by *cupZ* from bdg with love...~ =fb=komen=

::statistik::

Entri Populer

Pengikut

 
========== ==========