Pernah ngunyah makanan?
Pasti pernah donk!
Pernah nemuin benda asing saat mengunyah?
Kayaknya belum jadi manusia sempurna deh kalo kamu belum pernah dapetin benda asing saat mengunyah. hehehe
Pernah beberapa kali saat mengunyah makanan, saya mendapati benda-benda selain makanan yang ikut terkunyah. Tapi dia akhirnya terpisahkan dari makanan yang sesungguhnya. Kadang benda asing itu tersaring oleh kunyahan gigi geraham,, atau lain waktu benda asing itu ditemukan oleh si lidah tak bertulang. Ayo coba ingat-ingat lagi, benda asing apa saja yang pernah ditemukan oleh mekanisme FILTER ALAMIAH bernama MENGUNYAH yang dilakukan oleh kerjasama barisan gigi, rahang, lidah dan tenggorokanmu itu?
Saya sendiri pernah menemukan; jagung keras diantara tempe goreng, pecahan kulit telur, sehelai rambut si koki, duri ikan, potongan plastik kecil, kertas alasnya bakpau atau bolu kukus, bahkan batu kecil hitam yang akhirnya pecah tergigit, isi hekter alias stapler alias jegregan/ jepretan (semoga yg baca ngerti maksud benda ini :D) diantara keripik singkong, hingga potongan silet, kecoak, dan paku karatan segala.
Percaya atau tidak,, ternyata mekanisme mengunyah yang diberikan Tuhan adalah sebuah karunia indah yang harus kita syukuri. Betapa tidak,, apa jadinya kalau benda-benda itu akhirnya masuk ke pencernaan kita? Apa jadinya usus dan lambung kita jika kemasukan benda yang tak bisa dicerna,, atau bahkan benda tajam! Segala Puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam yang lewat ciptaan mekanisme mengunyahnya ternyata menjadi FILTER ALAMIAH, saringan pertama, pencegah manusia dari kemasukan benda2 asing kedalam sistem pencernaan dari yang bukan haknya. Dari ciptaannya yang seolah sederhana, berupa gigi, lidah, dan tulang rahang, padahal punya pernanan penting! Filter alami ini mampu mendeteksi benda asing, khususnya yang tidak bisa dicerna, dari keteledoran manusia menelannya.
Tuh kan,, untuk teman2 yang sedang dikarunia sehat, yuk kita bersyukur atas nikmat indah dari Tuhan yang satu ini. Coba bayangkan jika manusia diuji dengan rahang yang selalu terbuka sehingga sakit untuk menutup, atau sebaliknya, masa mau dikasi minyak gemuk atau oli di engsel rahang? atau lidah manusia yang tiba2 kaku bagaikan ada tulangnya,, atau barisan gigi yang paketruk saling beradu tak kompak saat mengunyah. Kalo begitu apa jadinya makanan yang masuk ke perut? hihihi. Dan ini hanyalah 1 dari sekian banyak nikmat Allah yang kadang kita lupa. Mudah2an jadi pengingat untuk diri saya sendiri, juga untuk yang ga sengaja baca tulisan ini :D. Masih banyak nikmat lain yang seolah kecil tapi lupa kita syukuri,, yuk jadikan Jumat yang merupakan rajanya hari ini sebagai waktu untuk kembali mensyukuri yang terlupakan!
Tulisan ini terinspirasi dari seonggok kue (mirip) getuk yang jadi teman kerja saya pagi ini. Yang ketika akan dimakan ternyata ada semutnya sembunyi diantara gula dan parutan kelapa. Apa jadinya kalo semut itu terkunyah ya? masuk ke perut, atau tersaring oleh Filter alamiah? :D
.:. Oya,, mau pengakuan dosa :P
Tiga benda terakhir di paragraf 3 cuma lebay-isasi yang di dramatisir semata kok. Bo'ongan dan ga serius. Na'udzubillah,, semoga benda itu ga pernah masuk ke pencernaan saya :D.
Selamat beraktifitas kembali!
=========================================
~ditulis oleh *cupZ* disela-sela jam kerja,, pake pc milik negara,, from bdg with love...~
=fb=komen=
::Pencarian Cepat::
Jumat, 10 Februari 2012
Rabu, 08 Februari 2012
Duhbrang
Duhbrang... alias duha kabeurangan. Kalau di bahasa Indonesia yang baik dan benarkan maka ungkapan tersebut akan berarti Sholat Dhuha kesiangan.
Yup, skrg ini sebetulnya saya sedang ingin mengamalkan amalan pemicu rezeki Allah yg sering diingatkan oleh ustadz Yusuf Mansyur selain sodaqoh, yakni Shalat Dhuha namanya. Amalan ini bukanlah salah satu dari 5 shalat wajib yang harus dikerjakan setiap muslim pada waktunya. Shalat Dhuha ini adalah satu dari sekian banyak sunnah Rasul yang khasiatnya meningkatkan rezeki.
Dan niat ini tentunya ga boleh dibiarkan hanya sekedar niat, tapi juga harus direalisasikan, dikerjakan, dan bukan cuma sekali-sekali, tapi harus diupayakan istiqomah alias konsisten. Supaya apa yang kita mohon dari sang Maha Kaya Pemilik rezeki di alam semesta ini tak tanggung-tanggung, tak ragu-ragu juga menghadiahi rezeki bagi hambanya yang bersungguh-sungguh. Dan sekarang sy sedang coba menjalankannya. Inginnya sih konsisten, dan tepat waktu, tapi apa daya seringkali kesibukan saya di jam-jam solat duha di kantor ini membuat saya baru bisa menjalankan solat duha mendekati waktu Dzuhur :D.
Inilah yang saya maksud dengan duhbrang alias duha kabeurangan alias kesiangan solat duha. hihihi. Ceritanya pengen mulai rajin solat duha, tapi berhubung kesibukan melanda akhirnya sering juga duhanya baru dijalankan menjelang siang. Atau bahkan terlewat sama sekali.
Nah gara2 duha yang menjelang siang ini tak jarang saya ketemu dengan rekan kantor yang berniat lain ke musola. khususny para ibu-ibu muda yang menjelang jam 11 sudah standby di musola. Apa coba yang mereka lakukan? sehubungan dengan lg bykny ibu muda di kantor saya yg baru ngelahirin. bisa ditebak donk apa yg mereka lakukan disana? yup mereka sedang menyusui. Emang bawa anak ke kantor? ya enggak lah, ribet. Banyak ibu-ibu muda masa kini yang 'menabung' ASI-nya kedalam botol. Walaupun tidak menyusui langsung,, di jam-jam saat ASI-nya overloaded mereka rajin menyimpan sendiri di dlm botol, tentunya untuk bekal anaknya bayinya yg dititip ke pengasuh di rumah. Supaya ga minum susu formula dan tetap mendapat ASI eksklusif, meskipun ibunya bekerja.
Dan itu pulalah tren yg sedang terjadi di tempat saya bekerja. Yang jadi pertanyaan sebetulnya kenapa mereka harus 'menabung' ASI-nya di musola? Tak jarang waktu menabungnya para ibu itu bentrok dgn jadwal Duhbrang saya. Kesiangan duha menjelang jam 11,, eeeh ketemu dgn ibu2 yg lagi menyusui botol di musola. kalo udah begini rasanya jadi nggak enak hati, malu! Mau keluar lagi dari musola tp para ibu itu udah liat saya wudhu. Mau paksain solat duha di musola juga jd ga konsen krna alat2 penyedot ASI itu ada bunyinya, kyk semacam alat penggetar gitu. akhirnya jadi ga konsen duha krna suka ngebayangin yg aneh2. hehe. Malah pernah suatu ketika seusai Solat Duha saya yang kabeurangan (kesiangan), setelah mengucap salam ke kiri dan ke kanan tiba2 dari shaf wanita ada panggilan-panggilan menggoda berbunyi "ucuuup... udah selesai solatnya yaaa" sambil diiringi suara getaran2 alat penyedot ASI tersebut, haduh mendengar suara itu saya cuma menunduk dan tidak menoleh bilang "Iya" sambil menyelonong keluar musola. Duh serba salah deh klo udh begini!
Nah gmn coba solusinya? kadang-kadang ingin juga duha lebih awal. karena temen2 yang lain suka pada solat duha sebelum jam kerja di musola itu. Tapi gimana dengan saya? lha wong untuk ngejar absen jam 07.30 demi ga potong gaji aja saya harus berjibaku dengan macetnya lalu lintas dari ujung timur kota bandung menuju ujung barat sana. hoho byk alesan ya utk duha ga kesiangan aja :p.
Yah begitulah,, intinya lewat tulisan ini saya pengen curhat. Saya pengen duhbrang saya ga terganggu dengan para ibu yang sedang menyusui di musola. Walaupun sebenarnya menyusui itu juga hak asasi manusia. Setiap ibu berhak menyusui untuk anak bayinya. Tapi bukankah lebih bijak jika para ibu juga memilih tempat yang tepat untuk menyusui/ menabung ASI sehingga tidak membuat orang lain risih. Bukankah masih ada tempat lain juga yang lebih privasi untuk para ibu melakukan aksi menyusui botolnya? Kalo saya sih tadinya mengira di toilet,, seorang ibu yang memindahkan ASI-nya ke dalam botol bisa lebih tenang dan terjaga privasinya, Tapi ga tau juga denk,, apakah ada pantangan bagi ibu untuk 'menyusui botol' di toilet? Ini juga beruntung selama ini yang ditemui para ibu adalah saya,, rekan kerjanya,, gimana kalau yang masuk musola dan akan menjalankan solat duha adalah tamu,, yang tidak tahu ada ibu menyusui di jam-jam tertentu di musola itu? hihihi.. yah semua kembali kepada masing-masing. Solusi sebenarnya sih supaya saya ga ketemu dengan para Ibu menyusui itu lagi saat solat duha adalah,, saya harus mengganti tradisi duhbrang sayang dengan duhgi,, duha pagi,, dan ga kesiangan lagi. hehehe.
Yup, skrg ini sebetulnya saya sedang ingin mengamalkan amalan pemicu rezeki Allah yg sering diingatkan oleh ustadz Yusuf Mansyur selain sodaqoh, yakni Shalat Dhuha namanya. Amalan ini bukanlah salah satu dari 5 shalat wajib yang harus dikerjakan setiap muslim pada waktunya. Shalat Dhuha ini adalah satu dari sekian banyak sunnah Rasul yang khasiatnya meningkatkan rezeki.
Dan niat ini tentunya ga boleh dibiarkan hanya sekedar niat, tapi juga harus direalisasikan, dikerjakan, dan bukan cuma sekali-sekali, tapi harus diupayakan istiqomah alias konsisten. Supaya apa yang kita mohon dari sang Maha Kaya Pemilik rezeki di alam semesta ini tak tanggung-tanggung, tak ragu-ragu juga menghadiahi rezeki bagi hambanya yang bersungguh-sungguh. Dan sekarang sy sedang coba menjalankannya. Inginnya sih konsisten, dan tepat waktu, tapi apa daya seringkali kesibukan saya di jam-jam solat duha di kantor ini membuat saya baru bisa menjalankan solat duha mendekati waktu Dzuhur :D.
Inilah yang saya maksud dengan duhbrang alias duha kabeurangan alias kesiangan solat duha. hihihi. Ceritanya pengen mulai rajin solat duha, tapi berhubung kesibukan melanda akhirnya sering juga duhanya baru dijalankan menjelang siang. Atau bahkan terlewat sama sekali.
Nah gara2 duha yang menjelang siang ini tak jarang saya ketemu dengan rekan kantor yang berniat lain ke musola. khususny para ibu-ibu muda yang menjelang jam 11 sudah standby di musola. Apa coba yang mereka lakukan? sehubungan dengan lg bykny ibu muda di kantor saya yg baru ngelahirin. bisa ditebak donk apa yg mereka lakukan disana? yup mereka sedang menyusui. Emang bawa anak ke kantor? ya enggak lah, ribet. Banyak ibu-ibu muda masa kini yang 'menabung' ASI-nya kedalam botol. Walaupun tidak menyusui langsung,, di jam-jam saat ASI-nya overloaded mereka rajin menyimpan sendiri di dlm botol, tentunya untuk bekal anaknya bayinya yg dititip ke pengasuh di rumah. Supaya ga minum susu formula dan tetap mendapat ASI eksklusif, meskipun ibunya bekerja.
Dan itu pulalah tren yg sedang terjadi di tempat saya bekerja. Yang jadi pertanyaan sebetulnya kenapa mereka harus 'menabung' ASI-nya di musola? Tak jarang waktu menabungnya para ibu itu bentrok dgn jadwal Duhbrang saya. Kesiangan duha menjelang jam 11,, eeeh ketemu dgn ibu2 yg lagi menyusui botol di musola. kalo udah begini rasanya jadi nggak enak hati, malu! Mau keluar lagi dari musola tp para ibu itu udah liat saya wudhu. Mau paksain solat duha di musola juga jd ga konsen krna alat2 penyedot ASI itu ada bunyinya, kyk semacam alat penggetar gitu. akhirnya jadi ga konsen duha krna suka ngebayangin yg aneh2. hehe. Malah pernah suatu ketika seusai Solat Duha saya yang kabeurangan (kesiangan), setelah mengucap salam ke kiri dan ke kanan tiba2 dari shaf wanita ada panggilan-panggilan menggoda berbunyi "ucuuup... udah selesai solatnya yaaa" sambil diiringi suara getaran2 alat penyedot ASI tersebut, haduh mendengar suara itu saya cuma menunduk dan tidak menoleh bilang "Iya" sambil menyelonong keluar musola. Duh serba salah deh klo udh begini!
Nah gmn coba solusinya? kadang-kadang ingin juga duha lebih awal. karena temen2 yang lain suka pada solat duha sebelum jam kerja di musola itu. Tapi gimana dengan saya? lha wong untuk ngejar absen jam 07.30 demi ga potong gaji aja saya harus berjibaku dengan macetnya lalu lintas dari ujung timur kota bandung menuju ujung barat sana. hoho byk alesan ya utk duha ga kesiangan aja :p.
Yah begitulah,, intinya lewat tulisan ini saya pengen curhat. Saya pengen duhbrang saya ga terganggu dengan para ibu yang sedang menyusui di musola. Walaupun sebenarnya menyusui itu juga hak asasi manusia. Setiap ibu berhak menyusui untuk anak bayinya. Tapi bukankah lebih bijak jika para ibu juga memilih tempat yang tepat untuk menyusui/ menabung ASI sehingga tidak membuat orang lain risih. Bukankah masih ada tempat lain juga yang lebih privasi untuk para ibu melakukan aksi menyusui botolnya? Kalo saya sih tadinya mengira di toilet,, seorang ibu yang memindahkan ASI-nya ke dalam botol bisa lebih tenang dan terjaga privasinya, Tapi ga tau juga denk,, apakah ada pantangan bagi ibu untuk 'menyusui botol' di toilet? Ini juga beruntung selama ini yang ditemui para ibu adalah saya,, rekan kerjanya,, gimana kalau yang masuk musola dan akan menjalankan solat duha adalah tamu,, yang tidak tahu ada ibu menyusui di jam-jam tertentu di musola itu? hihihi.. yah semua kembali kepada masing-masing. Solusi sebenarnya sih supaya saya ga ketemu dengan para Ibu menyusui itu lagi saat solat duha adalah,, saya harus mengganti tradisi duhbrang sayang dengan duhgi,, duha pagi,, dan ga kesiangan lagi. hehehe.
Semoga bisa!
=========================================
~ditulis oleh *cupZ*, menggunakan mobile phone, diatas kendaraan, menuju tpt bertugas,
from bdg with love...~
=fb=komen==========================================
~ditulis oleh *cupZ*, menggunakan mobile phone, diatas kendaraan, menuju tpt bertugas,
from bdg with love...~
Tema
curhat,
intermezzo
Senin, 06 Februari 2012
bagaikan ... dibelah dua
Kemarin lusa adik saya yg paling kecil, kelas 6 sd, tiba-tiba menghampiri saya.
"A,, tadi ada soal pribahasa di sekolah".
"gimana soalnya?", jawab saya balik tanya.
"bagaikan ... dibelah dua"
"ade jawabnya apa?"
"duren,, jadi bagaikan duren di dibelah dua!". Dengan pede dan wajah kalem adik saya bilang begitu.
Dan dengan tanpa diaba-aba saya pun ngakak sambil ketawagulingguiling. adikf saya dgn wajah tanpa dosanya terbengong-bengong.
"kok bisa jawab duren, dek?"
"habis, inget lagunya jupe!", dengan polosnya dia jawab begitu.
*wadezig!!"
tonjokkan besar menggoyangkan hati saya.
hati kecil saya mengakui kalo adik saya kebanyakan nonton tv,, dijejali sinetron dan infotainment yang kadang ga cocok dengan usianya. Juga lagu-lagu dgn lirik ga penting dan tak mendidik yg bisa2nya jebol ke media paling banyak dilihat manusia padahal Indonesia punya KPI yang harusnya mampu menyaring konten tak berguna dan beracun masuk ke tontonan umum di jam yg juga ditonton anak-anak. Duh dek,, seandainya dirimu paham apa yg dimaksud mba jupe dalam lirik 'belah duren'-nya (yg baca ga perlu ngebayangin aksi panggungnya jupe menyanyikan lagu ini juga kali :P -pen). Tapi sy masih harus bersyukur adik sy blm ngerti arti lirik lagunya jupe tersebut. Kalo dia udh paham tentunya ga bakal blg2 saya dan juga ga bakal bikin guru yg ngoreksinya senyum2 sendiri. Dan masih untung jg adik sy ga nyanyiin lagu dungdats 'hamil 3 bulan' miliknya siapa tu penyanyi dangdut yg pengen nyaingin ayu tingting, duh lupa saya namanya (ini beneran lupa ga pake pura2 lho :P). naudzubillahi mindzalik deh.. smg adk sy ga perlu nyanyi2 lagu ga mendidik seperti itu.
Setelah kejadian ini sepertinya saya harus cari lagi buku koleksi pribahasa Indonesia lengkap milik saya yg dulu pernah jd buku primbon di jaman smp-sma. Sambil tak lupa mengubek2 koleksi buku sekolah sambil nyari RPUL dan RPAL alias Rangkuman Pengetahuan Umum/ Alam Lengkap tulisannya Iwan Gayo. Dan setelah ini juga saya harus mengganti sebagian menu nonton tv adik saya dengan jam baca buku. semoga bisa! Kelak kalau soal peribahasa itu muncul lagi dlm ujiannya, adik saya tersayang harus udah bisa jawab dengan mantap: BAGAI PINANG DIBELAH DUA,, ARTINYA SESUATU YANG TERLIHAT SERUPA/ SAMA.
=========================================
~written by *cupZ* from bdg with love...~
=fb=komen=
"A,, tadi ada soal pribahasa di sekolah".
"gimana soalnya?", jawab saya balik tanya.
"bagaikan ... dibelah dua"
"ade jawabnya apa?"
"duren,, jadi bagaikan duren di dibelah dua!". Dengan pede dan wajah kalem adik saya bilang begitu.
Dan dengan tanpa diaba-aba saya pun ngakak sambil ketawagulingguiling. adikf saya dgn wajah tanpa dosanya terbengong-bengong.
"kok bisa jawab duren, dek?"
"habis, inget lagunya jupe!", dengan polosnya dia jawab begitu.
*wadezig!!"
tonjokkan besar menggoyangkan hati saya.
hati kecil saya mengakui kalo adik saya kebanyakan nonton tv,, dijejali sinetron dan infotainment yang kadang ga cocok dengan usianya. Juga lagu-lagu dgn lirik ga penting dan tak mendidik yg bisa2nya jebol ke media paling banyak dilihat manusia padahal Indonesia punya KPI yang harusnya mampu menyaring konten tak berguna dan beracun masuk ke tontonan umum di jam yg juga ditonton anak-anak. Duh dek,, seandainya dirimu paham apa yg dimaksud mba jupe dalam lirik 'belah duren'-nya (yg baca ga perlu ngebayangin aksi panggungnya jupe menyanyikan lagu ini juga kali :P -pen). Tapi sy masih harus bersyukur adik sy blm ngerti arti lirik lagunya jupe tersebut. Kalo dia udh paham tentunya ga bakal blg2 saya dan juga ga bakal bikin guru yg ngoreksinya senyum2 sendiri. Dan masih untung jg adik sy ga nyanyiin lagu dungdats 'hamil 3 bulan' miliknya siapa tu penyanyi dangdut yg pengen nyaingin ayu tingting, duh lupa saya namanya (ini beneran lupa ga pake pura2 lho :P). naudzubillahi mindzalik deh.. smg adk sy ga perlu nyanyi2 lagu ga mendidik seperti itu.
Setelah kejadian ini sepertinya saya harus cari lagi buku koleksi pribahasa Indonesia lengkap milik saya yg dulu pernah jd buku primbon di jaman smp-sma. Sambil tak lupa mengubek2 koleksi buku sekolah sambil nyari RPUL dan RPAL alias Rangkuman Pengetahuan Umum/ Alam Lengkap tulisannya Iwan Gayo. Dan setelah ini juga saya harus mengganti sebagian menu nonton tv adik saya dengan jam baca buku. semoga bisa! Kelak kalau soal peribahasa itu muncul lagi dlm ujiannya, adik saya tersayang harus udah bisa jawab dengan mantap: BAGAI PINANG DIBELAH DUA,, ARTINYA SESUATU YANG TERLIHAT SERUPA/ SAMA.
~the end~
=========================================
~written by *cupZ* from bdg with love...~
Rabu, 01 Februari 2012
Anak Itu Minta Seribu
Sebetulnya sy masih bingung mau nulis apa... di tahun 2012 ini produktivitas nulis blog saya anjlok. hihi... biasanya dengan memberanikan posting sedikit tulisan akan memancing tulisan2 berikutnya keluar. Bukannya tanpa inspirasi... banyak banget sebetulnya hal yg ingin sy sharing di blog ini. Hanya waktu dan kesempatannya yg berantakan. Seringkali mau posting blog akhinya ga jadi gara2 harus ngerjain hal lain. Seorang temen bilang sy kurang bisa memenej waktu. iya kah? entahlah. haha.. oke marilah kita bercerita. Melanjutkan postingan blog sy yang kedua di tahun naga :D
***
Beberapa waktu lalu dlm perjalanan pulang kantor saya diatas motor,, di sebuah gang pintas menuju rumah,, laju motor sy dihentikan seseorang. Bukan geng motor, sendirian, dan tidak bergerombol. Tapi berani-beraninya tu orang mencegat motor saya. dan siapakh dia? ternyata seorang anak kecil, dibawah umur. haha knapa pula sy hrs nulis dibawah umur ya :p.
Yup setelah memberhentikan motor, dia 'malak' saya. dia minta duit!! "Aa punya uang seribu ngga?!" Busyet,, anak kecil berani2nya minta duit sama pemuda tampan macam saya,, haha! "Buat apa?" saya tanya balik. Dan tau ga kenapa? sambil malu-malu dan terbata-bata (ternyata jg takut) dia bercerita. "tadi saya disuruh beli kue putu sama ibu, terus kembalianya disakuin. pas tadi mau ambil disaku, taunya sakunya bolong. Udah dicari sepanjang jalan nggak ketemu... takut dimarahin ibu...". Sambil senyum dibalik helm fullface yg tentunya ga terlihat oleh anak itu saya pun nyodok-nyodok saku celana dan nemu duit seribu. "Nih ambil dek...!".
Sepuluh meter berikutnya, setelah belokan saya pun nemu tukang kue putu. Dan saya malah senyum2 (masih dibalik helm fullfcae yg ga terlihat sm tukang kue putu :p). bukan maksud senyumin kue putu juga (gila kali saya senyum2 sama kue putu :P). Sebetulnya sy teringat adik sy sepuluh tahun lalu. Waktu itu dia yg masih duduk di bangku SD disuruh ibu saya beli telur ke warung. Eh,, dijalan kresek telurnya jatuh dari sepeda, dan di ga berani pulang kerumah. Cuma nangis dipinggir jalan sampe ditemukan sama ibu tukang warung. Dan dengan baik hatinya si ibu tukang warung nuker sekilo telur yg pecah dengan yang baru... oh so sweet!
Lantas tau darimana saya kisah adik saya dan telur pecah ini? beberapa hari kemudian saya ke warung dan si ibu warung nyeritain kisah itu... sambil tak lupa nagih uang seharga sekilo telur :D :D :D. Dan gara2 liat si anak tadi yang minta duit seribu,, (uang kembalian yang hilang disakunya karena takut dimarahi ibu) saya jadi keingetan sama adik saya yang dulu yang juga ga mau pulang saat telur belanjaannya pecah,, karena takut dimarahi Ibu, juga. Hihi...
Mohon maaf buat anda yg sudah kecewa mampir disini,, karena tag intermezzo memang dipersembahkan untuk posting yang ga penting :D :D
=========================================
~written by *cupZ* from bdg with love...~ =fb=komen=
***
Beberapa waktu lalu dlm perjalanan pulang kantor saya diatas motor,, di sebuah gang pintas menuju rumah,, laju motor sy dihentikan seseorang. Bukan geng motor, sendirian, dan tidak bergerombol. Tapi berani-beraninya tu orang mencegat motor saya. dan siapakh dia? ternyata seorang anak kecil, dibawah umur. haha knapa pula sy hrs nulis dibawah umur ya :p.
Yup setelah memberhentikan motor, dia 'malak' saya. dia minta duit!! "Aa punya uang seribu ngga?!" Busyet,, anak kecil berani2nya minta duit sama pemuda tampan macam saya,, haha! "Buat apa?" saya tanya balik. Dan tau ga kenapa? sambil malu-malu dan terbata-bata (ternyata jg takut) dia bercerita. "tadi saya disuruh beli kue putu sama ibu, terus kembalianya disakuin. pas tadi mau ambil disaku, taunya sakunya bolong. Udah dicari sepanjang jalan nggak ketemu... takut dimarahin ibu...". Sambil senyum dibalik helm fullface yg tentunya ga terlihat oleh anak itu saya pun nyodok-nyodok saku celana dan nemu duit seribu. "Nih ambil dek...!".
Sepuluh meter berikutnya, setelah belokan saya pun nemu tukang kue putu. Dan saya malah senyum2 (masih dibalik helm fullfcae yg ga terlihat sm tukang kue putu :p). bukan maksud senyumin kue putu juga (gila kali saya senyum2 sama kue putu :P). Sebetulnya sy teringat adik sy sepuluh tahun lalu. Waktu itu dia yg masih duduk di bangku SD disuruh ibu saya beli telur ke warung. Eh,, dijalan kresek telurnya jatuh dari sepeda, dan di ga berani pulang kerumah. Cuma nangis dipinggir jalan sampe ditemukan sama ibu tukang warung. Dan dengan baik hatinya si ibu tukang warung nuker sekilo telur yg pecah dengan yang baru... oh so sweet!
Lantas tau darimana saya kisah adik saya dan telur pecah ini? beberapa hari kemudian saya ke warung dan si ibu warung nyeritain kisah itu... sambil tak lupa nagih uang seharga sekilo telur :D :D :D. Dan gara2 liat si anak tadi yang minta duit seribu,, (uang kembalian yang hilang disakunya karena takut dimarahi ibu) saya jadi keingetan sama adik saya yang dulu yang juga ga mau pulang saat telur belanjaannya pecah,, karena takut dimarahi Ibu, juga. Hihi...
Mohon maaf buat anda yg sudah kecewa mampir disini,, karena tag intermezzo memang dipersembahkan untuk posting yang ga penting :D :D
=========================================
~written by *cupZ* from bdg with love...~ =fb=komen=
Tema
back to the future,
intermezzo
Langganan:
Postingan (Atom)
Entri Populer
-
Kubuka google.com,, kutuliskan apa yang sangat kubutuhkan pagi itu,, "Mohon Tuhan untuk kali ini saja beri aku kekuatan" kata-kata...
-
seribu kurang sedepa Kuhabiskan 9 tahun masa kecilku disini, sejak Sekolah Dasar Hingga lulus SMP. Sampai tiba waktuku yang mengharus...
-
Tulisan ini terbesit saat saya sedang bercermin di toilet kantor. ****Sret sret sret.. Langsung flashback ke jam 6 pagi tadi.*** Pagi ini ak...
-
Seminggu sudah bulan Ramadhan berjalan,, Banyak masyarakat Indonesia yang menghabiskan waktu menunggu adzan Magrib dan saat santap sahur den...