=FB=LAMA===== ==HAPUS= ===

::Pencarian Cepat::

Rabu, 19 Juni 2013

CINTA DALAM KARDUS bagaikan katak dalam tempurung



Gara-gara seneng nonton serial Malam Minggu Miko di Kompas TV (STV Bandung) setiap Senin malam,, juga karena terhibur dengan penampilan kocak (baca: blo'on) para komik di sinetron itu akhirnya ketika muncul iklan tentang film CINTA DALAM KARDUS, tanpa pikir panjang saya pun berjanji dari lubuk hati yang paling dalam untuk ga membiarkan film itu turun dari bioskop sebelum saya menontonnya dengan seksama (tapi ga pake tempo yang sesingkat-singkatnya). :D

Dari iklan dan trailernya saya bisa mengenali tokoh-tokoh di film Cinta Dalam Kardus itu,, ternyata ga beda jauh sama sinetron Malam Minggu Miko (ini sebetulnya sinetron apa serial sih,, dibilang sinetron tapi kisahnya ga mirip Tersanjung ataupun Cinta Fitri,, dibilang serial juga tokohnya ga mirip serial cantique yang ada di rak bukunya adek saya,, aaah jangan-jangan MMM ini masuk dlm kategori telenovela kali yah :D). Tokohnya adalah sepasang anak kos-kosan berduit yang memelihara memiliki pembantu di rumahnya,, dialah MIKO (Raditya Dika) dan RIAN (Ryan Adriandhi) juga pembantunya yang ga berbeda jauh dengan karakter majikannya, dialah MAS ANCA (Hadian Saputra) yang setia jadi pembantu walaupun menderita.

Karena sinetronnya kocak banget,, jadi demikian pula lah ekspektasi saya pada film ini. Film dimulai dari keinginan Miko untuk ngabodor sorangan alias jadi komik stand up comedy di sebuah cafe yang sebetulnya sudah ditentang oleh Rian sahabat satu rumahnya. Tapi apa daya keinginan kuatnya untuk menguji urat malu ternyata tak bisa dihalau sahabatnya. Berbekal sebuah contekan bertuliskan bahan materi lucu-lucuan bertopik cherrybelle dll. ternyata Miko tak mampu membuat pengunjung cafe tertawa, semua asik dengan dunianya. Mulai dari ABG alay yang sedang lucu-lucuan sampai sepasang suami istri yg sedang menikmati berduaan, semua tak tertarik mendengar komik baru yang tak meyakinkan itu. 

Hingga akhirnya Miko teringat akan kardus berisi penuh memori cinta dari 21 mantan gebetannya yang tak jadi dibuang, dari sini mulailah ia menceritakan satu persatu kisah dari setiap benda kenangan cinta yang ada dalam kardus itu. Satu persatu pengunjung kafe pun mulai tertarik dan menimpali kisah-kisah yang diceritakannya. Uniknya setiap dia flashback ke masa lalu, akan selalu ada nuansa kardus di setiap kenangan yang divisualisasikan. Dan begitulah terus sampai film berakhir tak lama setelah semua isi kardus diceritakan.

Sampai film berakhir sekitar 80% setting lokasi dihabiskan di cafe tersebut, berasa monoton juga sih. Ekspektasi saya yang menyangka film ini bakal lebih seru dari Malam Minggu Miko ternyata salah, hambar menghantui saya dari tengah sampai ke akhir film. Cuma sedikit tertawa aja oleh beberapa adegan lucu. Saya hampir beneran kecewa jika film betul-betul berakhir setelah menjelang ending layar jadi gelap gulita. Ternyata cuma beberapa saat,, sampai akhirnya muncul tulisan "beberapa ratus minggu kemudian", yang membuat saya kembali berharap film ini harusnya punya ending yang seru!

Ternyata saya salah lagi, Endingnya cuma Miko yang ga jadi putus sama gebetan terakhirnya, Putri si nTik. Miko pun kabur meninggalkan panggung stand up comedy menemui kekasih yang hampir dia putusin lewat twitter. Sedikit kisah yang menyentuh cuma pada kisah masa kecil miko tentang batu dan Ibunya. Selain itu hanya kisah dari barang kenangan para mantan gebetan yang direka ulang. Sebetulnya ada pesan yang saya lihat dari berbagai macam rupa dan jenis gebetan si Miko ini, tapi saya merasa kok pesan yang disampaikan lewat film ini kurang berasa ya,, entahlah kurang bumbu mungkin,, bumbu apa dan gimananya saya juga ga ngerti. :D.


Akhirnya,, seiring dengan lampu bioskop yang jd terang saya pun cuma bisa nyengir nengok neng geulis saya disamping kanan,, dia pun sama nyengirnya dengan saya (yang saya terjemahkan sebagai ketidakpuasan sama film yang barusan aja ditonton). Saya tengok kiri seorang mas-mas berbadan gempal yang selama menonton terdengar suara popcorn ternyata sama-sama nyengir juga sedang garuk-garuk kepala (yang saya terjemahkan, ga puas juga kaya saya) hihiii. Dari belakang terdengar keramaian mba mba yang sepertinya memang fans sejatinya Miko, eh Raditya Dika maksudnya,, karena sepanjang film terus aja komentar sambil ketawa-tawa (semoga mba nya yang dibelakang sehat semua ga masuk angin gara-gara kebanyakan mangap yaa :D *piss ah) komentar dari belakang pun nampak nada kekurang puasan akan film yang satu ini, "lebih rame yang Cinta Brontosaurus ya".

Dan akhirnya saya pun menyimpulkan... Film Cinta Dalam Kardus ini bagaikan Katak Dalam Tempurung. Habisnya sepanjang film adegannya cuma di dalam cafe tempat si miko ber-stand up comedy. Dibandingkan dengan The Raid, walaupun film ini sama-sama menghabiskan durasi film di satu tempat saja,, kayaknya The Raid masih lebih juara,, ya iyalah beda genre pula,, hehe. Mohon mangap buat yg ga sependapat,, Bravo film Indonesia ah!!

btw,, katak dalam tempurung tu maksudnya apa ya??
*haha kabuurrr


=========================================
~written by *cupZ* diselaselajamkerja from bdg with love...~ =fb=komen=

2 komentar:

::jangan cuma numpang baca::
Kasi komentar juga ya! ;)
*thx

::statistik::

Entri Populer

Pengikut

 
========== ==========