=FB=LAMA===== ==HAPUS= ===

::Pencarian Cepat::

Selasa, 13 Maret 2012

Aa Gym Rujuk dengan Teh Ninih

Siang ini saya dapet berita gembira dari detik bandung. Awalnya cuma dari iseng buka FB di jam istirahat,, namun ada sebuah tulisan yang akhirnya menggerakan meuse saya untuk meng-klik sebuah berita dan menautkan saya ke bandung.detik.com berita tulisan Erna Mardiana yang berjudul "Aa Gym: Poligami, Cerai, dan Rujuk" itu membuat saya tersenyum setelah membacanya,, masih berupa berita yang simpangsiur,, tapi saya berdoa dalam hati mengaminkan isi berita tersebut. Berikut kutipan beritanya:

Bandung - KH Abdullah Gymnastiar, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid (DT) kembali membuat kaget publik. Namun kali ini kabar yang menyejukkan. Setelah menceraikan istri pertamanya Teh Ninih Muthmainah pada 21 Juni 2011 lalu, hari ini Selasa (13/3/2012), Aa Gym dikabarkan kembali rujuk dengan Ninih.

Kehidupan Aa Gym memang selalu menjadi perhatian publik. Apalagi keputusannya berpoligami dengan menikahi Elfarini Eridani atau Teh Rini, tercium publik pada November 2006 lalu.

Keputusannya tersebut menimbulkan pro dan kontra dari para jamaahnya. Pengajiannya yang selalu penuh sesak, sejak saat itu jauh berkurang. 'Kerajaan' bisnisnya yang ia bangun, satu per satu gulung tikar. Banyak pihak yang menyayangkan keputusannya, namun tak sedikit pula yang mendukungnya. Saat itu Aa Gym menyatakan ia akan berusaha untuk adil bagi kedua istrinya.

Sejak menikah lagi, beberapa kali dikabarkan Aa Gym dan Teh Ninih akan bercerai. Namun berkali-kali itu dibantah Aa Gym. Ia menyatakan itu dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Namun ternyata gosip itu bukan hanya isapan jempol semata. Pada 14 Maret 2011, Aa Gym melalui kuasa hukumnya resmi melayangkan gugatan cerai pada istri pertamanya yang telah memberikan tujuh anak.

Melalui kuasa hukumnya Aa Gym secara tegas menyatakan keukeuh ingin bercerai. Sementara Teh Ninih, mengaku pasrah dengan keputusan Aa Gym.

Dalam persidangan terungkap alasan Aa Gym ceraikan Teh Ninih, Aa Gym merasa prindip dakwahnya dengan istrinya berbeda. Tak hanya itu keputusan Aa Gym poligami pun menjadi masalah di antara keduanya.

Setelah beberapa kali sidang yang hanya diwakili kuasa hukum keduanya, pada 21 Juni lalu, Pengadilan Agama Bandung mengabulkan permohonan jatuh talak 1 dari Aa Gym terhadap Teh Ninih.

Namun rupanya, perpisahan mereka hanya dalam hitungan bulan. Pagi ini, Selasa (13/3/2012), Aa Gym dan Teh Ninih kembali dikabarkan rujuk. Menurut sumber detikbandung, keduanya ijab qobul di lingkungan Daarut Tauhid. Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi dari keduanya.

(ern/ern)
Mudah2an Agym dan Teh Ninih beneran rujuk. Karena beliau berdua pernah menjadi panutan teladan saya, juga keluarga. Guru yang mengajarkan kami dari jauh tentang manajemen hati,, juga guru yang mengajarkan indahnya keluarga sakinah. Berita perceraian mereka beberapa waktu lalu sempat membuat saya sedih. Seorang tokoh yang saya doakan supaya bisa jadi teladan umat,, juga bisa membuktikan bahwa bukan poligami dan ajaran agama yang salah,, ternyata tahun lalu malah dikabarkan bercerai. Dan berita gembira ini membuat saya bahagia,, semoga aa bisa membuktikan pada dunia. Bahwa bukan dia dan poligaminya yang salah,, poligami itu diperbolehkan dengan syarat,, tapi kalaupun tidak mau menjalankan ya sudah,, tidak perlu menghujat. Toh agama saja membolehkan. Yang salah itu yang berzina,, yang jelas-jelas melakukan dosa malah kadang dibiarkan, seperti yang pernah saya bahas di tulisan sebelumnya. Duh...


sumber: http://bandung.detik.com/read/2012/03/13/130631/1865771/486/aa-gym-poligami-cerai-dan-rujuk?9911012
berita terkait:
http://www.tribunnews.com/2012/03/13/aa-gym-dan-teh-ninih-rujuk
http://www.tribunnews.com/2012/03/13/santri-alhamdulillah-akadnya-tadi-pagi
http://www.tribunnews.com/2012/03/13/anak-aa-gym-tak-tahu-orang-tuanya-rujuk


=========================================
~written by *cupZ* from bdg with love...~ =fb=komen=

Senin, 12 Maret 2012

Kuikat Hatinya,, Bukan Jarinya

Alhamdulillah... Ahad, 11 Maret 2011 kemarin akhirnya khitbah alias lamaranku diterima si calon!!! Rasanya plooong! Legaaaaa...
Bagaikan hidung tersumbat yang sudah dicolokin Vick's inhaller (coba bayangkan sambil tarik nafas dalam-dalam) :D :D :D. Nah,, begitulah yang saya rasakan kemarin. Dag-dig-dug saya dari kamis sampai minggu akhirnya terbayarkan dengan anggukan tanda setuju dari Neng Geulis berjilbab rapi dan berkebaya abu-abu di siang itu.

Kenapa dagdigdug-nya dari kamis? karena saya sendiri memang baru tau kamis siang kalau rencana silaturahim kedua keluarga saya dan dia yang di rencanakan tanggal 11 Maret malah diminta keluarganya untuk langsung dijadikan acara khitbah, pada minggu itu juga. Dweng!! bagai disambar geledek yang enak dan tidak mematikan di siang bolong! Siang itu saya bahagia sekaligus bingung, panik, entah apalah rasanya, campur aduk. Pulang kantor saya langsung menghadap ibu dan menyampaikan perihal minta dilamarnya calon saya. Wahaha,, jawaban bapak saya yang mendengar dari lantai atas spontan saja: ALHAMDULILLAH! Hwaduh,, bapak kok malah senang,, bukannya kaget. hihi. Ternyata bapak memang lebih suka begitu,, lebih cepat lebih baik. Biar ga lama-lama dan takut jadi dosa, katanya. Kalo emang udah sama-sama cocok,, lebih baik disegerakan. Maka dalam sisa waktu 2 hari itulah Ibu saya sibuk nelepon sanak family dan menyiapkan segala keperluan utk meng-khitbah si calon saya.

Dan akhirnya dengan bawaan yang apa adanya,, juga cincin khitbah yang ga ada lagi pilihan karena toko emasnya cuma punya 1 jenis cincin untuk ukuran jari mungil calon saya,, akhirnya saya dan sanak family terdekat yang juga didampingi dengan beberapa tetangga memberanikan diri di Ahad pagi untuk meluncur ke gunung. Yup gunung,, dataran tinggi di kota saya,, dimana keluarga calon saya tinggal. Dari awal acara penerimaan kami sebagai tamu, wakil keluarga kami yang menyampaikan maksud kedatangan untuk mengkhtibah sang calon istri, jawaban dari ayah si wanita bahwa belum pernah ada yang mengkhitbah anaknya sebelumnya,, Hingga sebuah pertanyaan dari pa Ustad apakah sang wanita bersedia dilamar oleh sang pria yang datang bersama keluarga? Dengan malu-malu si eneng tertunduk,, dan pak ustad pun menterjemahkan diamnya wanita sebagai "Iya". Untuk memastikan jawabannya sang Ustad pun bertanya kembali,, apakah Neng bersedia dilamar oleh Aa? dengan pelan namun pasti terdengar kata "Insya Allah, Iya". Alhamdulillah... ucapku masih dalam suasana tegang. Tak lama sekedar bingkisan seadanya untuk keluarga wanita pun disampaikan,, sebuah cincin emas sederhana pun dikeluarkan dari tempat cantiknya, berwarna merah, berbentuk hati. Dan Ibundaku memasangkan cincin sebagai tanda pengikat di jari manis mungilnya =).

Sempat ada pertanyaan dari yang menyaksikan, kenapa si Aa-nya tidak dipakaikan juga cincin sebagai pengikat? Dengan bijak pa ustad menjawab,, Islam memang tidak membolehkan laki-laki memakai perhiasan dari emas,, termasuk cincin. Kalaupun jarinya tidak diikat dengan cincin,, Insya Allah hati mereka yang saling terikat untuk selalu saling mengingatkan.

Rasa lega menjalar,, bagaikan hujan sehari yang membasuh kemarau setahun di hati saya. Hihi.. dan saat itulah lega yang saya sampaikan diatas begitu terasa,, sampai akhirnya perjalanan panjang saya mencari pendamping hidup solehah yang selama ini saya pendam dan tak sempat diungkapkan di blog ini akhirnya berani saya sampaikan,, sebuah cita-cita menikah di usia 24 tahun yang mudah2an tinggal selangkah lagi akan tercapai,, mudah-mudahan,, Insya Allah.
Aamiin =)


=========================================
~written by *cupZ* from bdg with love...~ =fb=komen=

::statistik::

Entri Populer

Pengikut

 
========== ==========