=FB=LAMA===== ==HAPUS= ===

::Pencarian Cepat::

Kamis, 08 Juli 2010

Nenekku Telah Tiada...

Yup,, Nenek saya dari ayah sebenarnya sudah lama pergi. Dia lebih dulu menghadap sang pencipta. Kalo nggak salah ingat,, kejadiannya waktu sedang libur sekolah saat saya masih SMP. Sedangkan nenekku satunya lagi,, nenek dari ibuku, Alhamdulillah masih sehat, walaupun tiap hari harus minum obat-obatan untuk 'penyakit tua'-nya dan kini tinggal serumah bersama keluargaku.

Lalu kenapa judulnya nenekku telah tiada??

Sebenarnya kemarin bareng dengan liburan adek-adekku yang masih sekolah aku pulang ke kampung halaman ayahku. Disana kumpul juga dengan kakakku yang sudah berkeluarga. Seru-seruan liburan dengan keponakanku yang masih kecil,, lagi lucu-lucunya.

Sebelum pulang berlibur dari rumah kakakku,, tiba-tiba ayahku ingin menengok tantenya,, adik dari nenekku yang kabarnya sedang sakit. Kamipun berkunjung kerumahnya yang walaupun satu kota tetapi jaraknya nggak bisa dibilang dekat. Kamipun sampai dirumahnya, "Mak Guru", demikian biasa aku menyebutnya. Karena beliau waktu mudanya memang terkenal sebagai guru di kampungnya. Ketika sampai disana,, keadaan mak guru sudah terlihat cukup drastis dari terakhir kali saya bertemu dengannya. Siang itu mak guru sama sekali tidak bisa bangkit dari tempat tidurnya,, dia hanya bisa berbaring, walaupun matanya bisa sedikit terbuka. Kedatangan kami yang biasanya disambut hangat olehnya pun kini nampak sepi,, hanya ada seorang anak dan cucunya dirumahnya. Mak guru cuma bisa bersuara pelan yang tak jelas sambil sedikit menggerkkan tangannya. Nampaknya mak guru sudah tak kenal lagi dengan saya,, 'cucunya' walaupun saya memang bukan cucu langsungnya.

Katika ayahku datang dan mencium tangannya, mak guru baru mulai mengenali kami. Dia menangis terharu menyadari keluarga kami datang menjenguknya. Kami memang bukan cucu atau anak langsung dari beliau. Tapi kedekatan kami semasa beliau sehat cukup membuatnya akrab dengan kami. Bahkan ibuku bercerita kalau mak guru dulu yang jauh-jauh datang langsung melamar keluarga ibuku saat ayahku berencana menikah. Ibuku tak tahan menahan sedihnya melihat kondisi emak yang kini sangat terlihat rapuh. Berbeda dengan terakhir bertemu saat emak masih sehat dan hangat menyapa kami.

Kamipun pulang karena harus kembali ke kota bertemu dengan segudang kesibukan sehari-hari. Ternyata sms dari ibuku menyapa pagi ini "Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un,, Yus,, mak guru meninggaal. Doakan ya."

Innalillahi wa Inna ilaihi raji'un...
pagiku pun jadi agak sendu.
aku ingat tangan keriputnya yang tak segan mengelus2 kepalaku,,
aku ingat tangan keriputnya yang membangunkanku di pagi hari saat aku menginap dirumahnya,,
aku ingat banyak kata-katanya dalam bahasa daerah yang nggak ku mengerti saat dia berbicara denganku,,
aku ingat saat aku senyum danm mengangguk-angguk saat dia bicara padahal aku tak banyak mengerti bahasa daerah,,
aku ingat cerita ibuku kalau dia menjadi wakil nenekku waktu menemani ayahku melamar ibu.
aku ingat cerita ibuku kalau dia seorang yang solehah,, banyak mengingat Allah menjelang akhir hayatnya... walaupun beberapa keluarganya tak menyukai tindakannya di waktu muda.

aku hanya Ingin mendoakan,, semoga Allah menerimanya disisi-Nya
di tempat terbaik dimana orang-orang soleh dikumpulkan,, amiiin.

dia bukan nenekku,, tapi aku menghormatinya seperti aku menghormati nenekku...

selamat jalan Mak Guru! =fb=komen=

4 komentar:

::jangan cuma numpang baca::
Kasi komentar juga ya! ;)
*thx

::statistik::

Entri Populer

Pengikut

 
========== ==========